Friday, August 6, 2010

AKAR

Akar. natural. earthy. raw.
Rotan. sculpted. polished. shiny.

"Tak ada rotan akarpun jadi".

Pastilah sangat menyenangkan menjadi Sang Rotan. Tapi bagaimana jika kita menemukan diri kita menjadi Sang Akar?
Sementara Sang Akar senang saja menjadi akar, tetapi bagaimana jika Sang Akar diharapkan untuk menjadi rotan?

Tidak ada yang salah dengan menjadi rotan.
Oke. Sang Akar memang berusaha untuk menjadi rotan. Seperti semua Akar lain yang ingin hari esok lebih baik dari hari kemarin.
Tapi bagaimana jika Sang Akar diharapkan untuk menjadi rotan yang tidak sewarna dengan keinginan Sang Akar?

Sang Akarpun menjerit. Menjeriti mengapa Sang Tanah mengharap warna lain dari Sang Akar. Menjerit karena dirinya Sang Akar bagi Sang Tanah. Menjerit mengharap bagi Sang Tanah, dirinyalah Sang Rotan.

Sang Akarpun bermimpi. Bermimpi dan berharap Sang Tanahlah tanah humus. Tanah penuh daya hidup yang senantiasa memelihara subur sewarna apapun Sang Akar tumbuh didalamnya.

Tapi jika Sang Akar menjerit diharapkan menjadi rotan tak sewarna keinginannya, tentunya Sang Tanah mengerang diharapkan menjadi tanah humus tak sejenis dirinya?
Akankah adil pula bagi Sang Tanah diharapkan menjadi tanah yang bukan jenisnya?

Sedangkan akar mana yang tidak mengimpikan tanah humus dimana ia bisa tumbuh sebebas bebasnya dan disuburkan dengan segala daya hidup yang dimiliki Sang Tanah?



Tanah. The layer of materials in which roots settle and grow.

  ***

2 comments:

  1. :) berat tulisanmu banih.. huhu.. but i love it.. <3

    ReplyDelete
  2. Syihiihii , asik asiikk . Trimakasi bani . ^_^

    ReplyDelete